A.Pengertian Nilai
Nilai dalam bahasa inggris disebut “value” yang berarti suatu yang berharga bagi kehidupan manusia. Menurut Mawardi nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercaya.
Sedangkan menurut Sidi Gazalba nilai adalah sesuatu yyang bersifat abstrak, ia
ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar atau salah dan menurut pembuktian empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, disenangi dan tidak disenangi.
Dengan demikian nilai adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya dan dianut serta dijadikan sebagai acuan dasar individu dan masyarakat dalam menentukan sesuatu yang dipandang baik, benar, bernilai maupun berharga.
B. Pengertian pendidikan dan karakter
Pendidikan menurut M. Al-Naquib Al-Attas adalah suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia. Dalam pengertian ini, suatu proses penanaman mengacu pada metode dan sistem untuk menanamkan apa yang disebut pendidikan secara bertahap “sesuatu” mengacu pada kandungan yang ditanamkan dan “diri manusia” mengacu pada penerimaan proses dan kandungan itu. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran untuk memberikan pembinaan dan bimibingan pada seorang individu, sehingga daya pikir, emosional dan tindakan individu tersebut berubah menjadi lebih baik.
Karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Menurut Ibn Maskawaih, karakter adalah sifat alami bawaan manusia yang dapat berubah denga cepat atau lambat melalui pendisiplinan serta nasihat-nasihat yang mulia dan baik.
Dari beberapa pengertian di atas maka nilai pendidikan karakter adalah suatu yang penting berguna bagi manusia dalam menjalani kehidupannya sehingga tercipta kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang selaras dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan. Kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Tari Topeng, yaitu sesuatu yang penting, yang terdapat dalam Tari Topeng dan berguna bagi kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan.
Dalam keseharian Hajjah Juni lekat dengan Tari Topeng. Beberapa nilai-nilai pendidikan karakter dalam Tari Topeng mempengaruhi dalam keseharian Hajjah Juni. Nilai karakter yang diterapakan, yaitu:
1. Memiliki Nilai Religiustik
Relijius merupakan sikap patuh seseorang menjalankan perintah Allah SWT. Perintah disini adalah ibadah. Ibadah ini terdapat dua bagian, yaitu yang bersifat vertikal, yakni ibadah yang berhubungan manusia dengan Allah SWT. dan yang bersifat horisontal, yaitu ibadah yang hubungannya manusia dengan manusia. Ibadah yang bersifat vertikal, seperti Sholat. Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan
oleh Allah SWT. kepada umatnya. Sebagai hamba yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. pasti menjalankan Sholat. Nilai relijius Sholat atau berdoa ini dapat dilihat dari tokoh topeng rumyang yang menggambarkan seseorang yang selalu mengharumkan atau menyebut nama tuhan seperti Sholat, berdoa atau berdzikir.
Dalam keseharian Hajjah Juni yang mencerminkan nilai relijius dapat dilihat dari rutinitas beliau dalam menjalankan Sholat yang setiap waktu dilaksanakannya, dalam menjalakan sholat terkadang Hajjah Juni tidak tepat waktu, ini dikarenakan Hajjah Juni berjualan dan melatih anak-
anak menari. Contoh lain, yaitu ketika setiap Hajjah Juni akan tampil menari Hajjah Juni selalu membaca doa agar menarinya berjalan dengan lancar. Doa tersebut dilakukan sebelum naik panggung dan sewaktu akan memakai topeng. Dari sikap Hajjah Juni yang selalu menjalankan ibadah sholat dan berdoa sebelum menari itu membuktikan bahwa pesan atau nilai relijius dalam Tari Topengmempengaruhi karakter Hajjah Juni.
Adapun ibadah yang bersifat horisontal berupa sifat dan sikap yang ditunjukan pada orang lain, yaitu :
a. Sabar
Seseorang dikatakan sabar manakala orang tersebut mampu menahan dirinya agar tidak marah. Sabar ini mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Nilai sabar dalam Tari Topeng dapat dilihat dari gerakan Tari Topeng Panji Sutrawinanggun yang begitu halus dan lembut. Tari ini menggambarkan kesabaran seseorang. Sikap sabar Hajjah Juni dapat dilihat ketika Hajjah Juni maelihat anak-anak menari, jika ada gerakan yang salah Hajjah Juni
membenarkan gerakannya satu per satu, dan sesekali mencontohkan didepannya, Hajjah Juni juga tidak marah ketika ada anak yang gerakannya salah terus menerus, beliau memberikan pujian yang membuat anak tersebut semangat berlatih. Kesabaran Hajjah Juni juga dapat dilihat
ketika suaminya sakit 3 hari, Hajjah Juni merawat suaminya dengan baik, tidak pernah mengeluh ataupun memarahinya. Hajjah Juni terlihat biasa saja seperti tidak ada beban. Dari sikap dan kata-kata Hajjah Juni mencerminkan bahwa beliau memiliki karakter sabar.
b. Ikhlas
Seseorang dikatakan ikhlas manakala orang tersebut tulus hati untuk memberikan sesuatu baik tenaga, pikiran atau bentuk lainnya kepada orang lain tanpa mengingat-ingatnya. Nilai ikhlas ini dapat dilihat dari gerakan Tari TopengPanji Sutrawinangun yang begitu halus dan lembut, tarian yang memerlukan penahanan diri sejak awal sampai akhir dengan kelembutan dan kehalusan gerakannya. Butuh konsentrasi yang matang dan serta harus fokus. Sikap ikhlas Hajjah Juni dapat dilihat dari kegiatannya yang melatih anak-anak tetangga yang ada disekitar untuk menari topeng tanpa dipungut biaya, kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari minggu, Hajjah Juni mengajak anak-anak sekitar menari topeng dengan gratis.
2. Disiplin
Disiplin merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Karena disiplin orang akan dapat mewujudkan apa yang diharapkan. Disiplin diri merupakan suatu mewujudkan apa yang kita lakukan secara berulang-ulang dan terus menerus sehingga menjadikan kita terbiasa melakukan secara konsisten. Nilai disiplin ini dapat dilihat dai karakter Panji Sutrawinangun dan Patih Jayabadra. Dalam karakter Panji Sutrawinangun, karakter disiplinnya bisa dilihat dari gerakannya yang dilihat dari awal sampai akhir itu tertib. Dalam karakter Patih Jayabadra,
karakter disiplinnya bisa dilihat dari makna topeng tersebut yang menggambarkan seseorang Patih yang tegas dan disiplin dalam menjalankan tugasnya menjadi seseorang Patih.
Karkter Hajjah Juni yang menggambarkan kedisiplinan bisa dilihat dari kebiasaan tepat waktu dalam melatih anak, bila kesepakatannya jam satu siang maka Hajjah Juni sudah siap melatih jam satu walaupun anak yang datang baru sedikit. Sikap disiplin Hajjah Juni juga dapat
dilihat dari kesehariannya yang selalu melakuakan aktifitas sama seperti hari-hari sebelumnya. Seperti bangun tidur, membereskan rumah, pergi ke pasar waktunya sama, kecuali bila Hajjah Juni sakit.
3.kerja Keras
Kerja keras merupakan sifat terpuji yang harus kita miliki. Karena kerja keras merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai, tanpa
adanya sifat tersebut manusia akan cepat putus asa dan mudah menyerah. Untuk itu manusia dituntut unuk selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut agar menjadi kehidupan tetap optimis dan berpikir positif. Nilai kerja keras ini dapat dilihat dari karakter Jingga Anom, ia sungguh-
sungguh ketika melawan Tumenggung Magangdiraja, tanpa kenal lelah ia melawannya. Nilai kerja keras juga dapat dilihat dari makna Topeng Panji Sutrawinangun yang menggambarkan seorang yang kerja keras dilihat dari sudut geraknya yang memakan tenaga yang sangat serius. Karakter Hajjah Juni yang mengandung nilai-nilai kerja keras dapat dilihat dari kesehariannya yang tak kenal lelah sebagai Ibu Rumah Tangga dan juga mengasuh cucunya.
4. Cinta Tanah Air
Dalam keseharian setiap manusia memiliki rasa cinta terhadap siapapun baik kepada seseorang maupun terhadap Negara. Cinta terhadap tanah air merupakan kesadaran seseorang untuk rela berkorban dan berbakti terhadap bangsa Indonesia. Warga Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk cinta terhadap tanah air, rasa cinta tanah air ini bisa ditumbuhkan melalui proses pendidikan ataupun melalui mengembangkan budaya yang ada di sekitar. Nilai cinta tanah air ini dapat dilihat dari karakter Patih Jayabadra, Jingga Anom dan Tumenggung Mangandiraja yang selalu siap menjalankan tugasnya menjaga kerajaan masing-masing. Karakter cinta tanah air Hajjah Juni dapat dilihat dari kepedulian beliau terhadap kesenian Tari Topengyang ada di Cirebon, yang sampai sekarang masih dikembangkan oleh
Hajjah Juni walaupun Tari Topeng sudah tergeser oleh hiburan-hiburan lain Hajjah Juni tetap melestarikan Tari Topengdengan cara masih mengajarkan kepada anak-anak menari topeng Cirebon.
5. Tanggung Jawab
Setiap manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab, manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan. Nilai tanggung jawab ini dapat dilihat dari makna topeng Panji Sutrawinangun, Patih Jayabadra, Jingga Anom dan Tumenggung Magangdiraja menggambarkan seseorang yang
senantiasa melaksanakan tugas dan kewajibannya . Karakter tanggung jawab Hajjah Juni dapat dilihat dari kesehariannaya sebagai seorang istri, walaupun sibuk dengan aktifitas menjaga cucunya dan melatih Tari Topeng Hajjah Juni tidak lupa akan tugasnya menjadi seorang istri. Jika suaminya baru pulang dari kantor, Hajjah Juni menyambutnya dengan membuatkan minuman hangat, menyiapkan makanan dan menemani suaminya makan setiap hari, kecuali ada pentas Hajjah Juni tidak menemani suaminya. Dan sebelum menerima tawaran pentas Hajjah Juni meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya, jika dibolehkan Hajjah Juni berangkat, jika tidak dibolehkan Hajjah Juni tidak berangkat. Dari sikap Hajjah Juni yang seperti itu kita bisa tahu rasa tanggung jawab Hajjah Juni cukup besar.
6. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Nilai toleransi dalam Tari Topeng dapat dilihat dari makna topeng Tumengggung Magangdiraja. Topeng Tumenggung ini
bermakna memberikan kebaikan kepada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih asih.
Sikap toleransi Hajjah Juni dapat dilihat dari kebiasaannya bermusyawarah mengenai waktu latihan menari, Hajjah Juni memberikan kebebasan kepada anak-anak mengenai waktu latihan Tari Topeng, karena Hajjah Juni mengerti anak-anak masih sekolah namun bila Hajjah Juni ada keperluan waktunya bisa diganti dengan hari lain, sikap toleransi Hajjah Juni juga dapat dilihat dari kebiasaannya bermusyawarah dengan suaminya tentang masalah yang ada dirumah tangganya, baik itu masalah kecil maupun masalah besar. Sikap toleransi Hajjah Juni juga dapat
dilihat dari tutur katanya yang sopan santun. Dalam bertutur kata hendaknya kita sopan santun, karena sopan santun mencerminkan sikap seseorang. Orang yang memiliki sifat sopan santun,
berarti dia mempunyai etika dalam berinteraksi dan sopan santun sangat penting agar dapat keselarasan dalam berprilaku. Nilai karakter sopan santun dalam masyarakat atau bertetangga dapat dilihat dari karakter topeng Panji Sutrawinanggun, karakter ini dapat dilihat dari sudut geraknya. Gerakan Tari Panji
yang halus dan lembut serta ciri topengnya yang bermuka putih bersih dan sedikit merunduk mencerminkan seseorang yang halus dan sopan santun. Karakter Hajjah Juni menunjukkan sikap sopan santun dalam berbicara bisa dilihat dari kesehariannya ketika berjalan bertemu tetangga atau orang yang ia kenal Hajjah Juni menegurnya, setiap kali berjalan dikerumunan Hajjah Juni selalu mengucap „permisi‟. Hajjah Juni juga tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar.
7. Tolong Menolong
Tolong menolong merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia. Sifat tolong menolong ini akan dapat membantu orang lain. Jika kita memerlukan bantuan, tentunya orang lain akan menolong kita. Dengan tolong menolong ini kita dapat membina hubungan baik terhadap tetangga serta dapat memupuk kasih sayang terhadap tetangga.
Topeng dan Penari mempunyai hubungan yang sangat erat, topeng tanpa Penari tentunya tidak akan berarti apa-apa, yang menjadikan topeng berarti bagi masyarakat apabila topeng tersebut digunakan Penari untuk menari, dan Penarinya pun harus menari dengan penuh penghayatan dan benar-benar memahami karakter topeng tersebut agar masyarakat sekitar memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Posisi Tari Topeng bila dihubungkan masyarakat dewasa ini sangatlah penting. Mengingat pesan-pesan yang terkandung di dalamnya berkaitan erat dengan realitas yang dihadapi masyarakat sekitar. Perlu diingat sekarang karakter generasi muda mulai menurun apa lagi dihadapkan dengan globalisasi yang semakin maju. Tidak aneh jika pemuda saling tawuran,
pencurian, minum-minuman keras, seks bebas dan lain sebagainya. Setidaknya Tari
Topeng ini dapat memberi motivasi dan pembelajaran untuk masyarakat lewat pesan-pesan yang terkandung dalam topeng dan gerakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar