Seperti pada seni tari yang lain, tarian ini juga memerlukan properti sebagai daya tarik dan alat untuk menyampaikan pesan melalui tarian. Dalam hal ini properti Tari Topeng yang utama adalah topeng. Masing-masing tari topeng memiliki pakem ekspresi wajah topeng tersendiri. Ada yang menggambarkan sosok jenaka ada juga yang menggambarkan ekspresi sosok kesatria.
1. TOPENG
Topeng atau tapel yang digunakan pada muka penari sebagai pengganti tata rias wajah adalah salah satu elemen terpenting dari seni pertunjukan tari Topeng. Topeng pada umumnya terbuat dari kayu dengan wujud yang disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.
·
Topeng
panji
Topeng panji sendiri di deskripsikan sebagai topeng putih yang ornamen, motif, serta hiasannya terlihat berupa stilasi bunga-bunga dan sulur seperti kembang kliyang dan bunga tiba. Mencerminkan sikap menunduk dan luruh panji terlihat sebagai sosok yang paling suci mewakili semua sifat dalam 4 arah angin. Hidungnya digambarkan lurus, kecil, dan lancip. Karena semakin besar bentuk hidung atau semakin mancung menggambarkan bahwa sosok panji adalah sosok yang kuat dan gagah. Pada dasarnya cerita panji adalah sekumpulan cerita pada masa Hindu-Budhha di Jawa yang berkisar tentang kisah asmara Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji.
·
Topeng Samba
Karakter tari topeng tersebut adalah genit atau ganjen (bhs. Jw. Cirebon), sama dengan karakter tokoh Samba dalam cerita wayang Purwa. Oleh sebab itu, tari ini juga sering disebut dengan topeng Samba. Gerakannya gesit dan menggambarkan seseorang yang tengah beranjak dewasa, periang, dan penuh suka cita. Itulah sebabnya, mengapa gerakan tari topeng ini seperti kesusu (terburu-buru), mirip dengan perilaku dan kehidupan seorang anak muda.
·
Topeng Rumyang
Pada setiap bentuk topeng memiliki pesan moral yang berbeda-beda. Untuk topeng Rumyang, menggambarkan tentang seseorang yang sedang tumbuh beranjak remaja dari anak-anak. Gerakan pada tarian jenis ini mengandung pesan bahwa setiap manusia yang beranjak dewasa, hendaknya perbanyak untuk berbuat baik.
·
Topeng Tumenggung
Pementasan ini menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat tegas dan berbudi pekerti luhur. Seseorang yang beranjak dari masa remaja menjadi orang yang tegas dan penuh karakteristik. Selain itu pada tarian jenis ini juga menggambarkan seseorang dengan loyalitas yang tinggi.
· Topeng Klana
Pada pementasan topeng jenis ini, menggambarkan tentang seseorang yang memiliki sifat angkara murka. Saat mementaskan tarian jenis ini penari memerankan tokoh yang jahat. Dalam pementasan tarian ini mengandung pesan yaitu manusia harus selalu berusaha agar mendapatkan kebahagiaan dan hidup di jalan yang benar.
Selain topeng, perlengkapan yang perlu disiapkan saat akan mementaskan tarian ini adalah busana. Busana atau kostum pada tarian topeng meliputi baju, celana, sampur / selendang, ikat pinggang, mongkron, stagen, dan aksesoris lainya.
·
Baju
Lengan Pendek
Baju yang digunakan pada tarian topeng harus memiliki kriteria baju lengan pendek dengan warna yang mencolok. Penggunaan baju lengan pendek ini bertujuan agar para penari dengan bebas menggerakkan tangan saat menari.
· Celana Sepertiga
Celana sepertiga adalah celana panjang yang panjangnya dibawah lutut, namun diatas mata kaki. Celana seperti ini menjadi pilihan properti tarian karena untuk memudahkan gerak kaki penari.
· Mongkron
Mongkron merupakan aksesories busana yang digunakan sebagai penutup pada bagian dada penari. Mongkron ini biasanya memiliki motif hiasan bordir. Ragam motif dan corak yang menghiasi mongkron bergantung pada budaya lokal setempat.
· Selendang
Selendang merupakan properti yang biasa digunakan pada tari topeng cirebonan. Selendang yang digunakan umumnya bermotif polos dan ada juga yang memiliki motif batik lokal sesuai darimana tari topeng tersebut berasal.
· Ikat Pinggang
Ikat pinggang yang digunakan biasanya memiliki bentuk dan warna yang beragam, Penggunaan ikat pinggang ini selain bertujuan untuk menahan agar pakaian yang dikenakan tidak melorot saat penari menari juga sebagai hiasan.
Baju yang digunakan pada tarian topeng harus memiliki kriteria baju lengan pendek dengan warna yang mencolok. Penggunaan baju lengan pendek ini bertujuan agar para penari dengan bebas menggerakkan tangan saat menari.
· Celana Sepertiga
Celana sepertiga adalah celana panjang yang panjangnya dibawah lutut, namun diatas mata kaki. Celana seperti ini menjadi pilihan properti tarian karena untuk memudahkan gerak kaki penari.
· Mongkron
Mongkron merupakan aksesories busana yang digunakan sebagai penutup pada bagian dada penari. Mongkron ini biasanya memiliki motif hiasan bordir. Ragam motif dan corak yang menghiasi mongkron bergantung pada budaya lokal setempat.
· Selendang
Selendang merupakan properti yang biasa digunakan pada tari topeng cirebonan. Selendang yang digunakan umumnya bermotif polos dan ada juga yang memiliki motif batik lokal sesuai darimana tari topeng tersebut berasal.
· Ikat Pinggang
Ikat pinggang yang digunakan biasanya memiliki bentuk dan warna yang beragam, Penggunaan ikat pinggang ini selain bertujuan untuk menahan agar pakaian yang dikenakan tidak melorot saat penari menari juga sebagai hiasan.
3. AKSESORIS / PERHIASAAN
·
Gelang
Tangan
Gelang tangan pada penari topeng tidak hanya terbuat dari logam, namun juga bisa terbuat dari kertas warna keemasan sebagai pengganti emas Asli. Penggunaan kertas untuk mengganti logam emas ini biasanya dilakukan untuk menekan biaya pengeluaran.
·
Ronce
Bunga
Ronce bunga atau untaian bunga yang disusun menjadi anting panjang ini biasanya digunakan dalam pementasan tari topeng cirebon. Bunga yang digunakan biasanya bunga melati atau diganti dengan bandul warna merah atau kuning.
·
Mahkota
Kembang
Mahkota kermbang merupakan nama aksesoris mahkota warna warni yang ada di atas kepala penari tari topeng betawi. Tidak semua penari topeng menggunakan mahkota kembang, hanya tarian topeng betawi saja yang menggunakan properti ini.
·
Anting
Jenin jenis anting dalam tari topeng pun beragam, ada yang panjang dengan bandul warna warni ada juga yang pendek dan sederhana. Penggunaan anting ini tidak wajib, boleh mengenakan boleh juga tidak.
·
Gelang
Kaki
Gelang kaki adalah aksesoris yang digunakan pada pergelangan kaki penari. Tiap daerah memiliki aksesoris gelang kaki yang berbeda beda, ada yang terbuat dari bahan logam maupun dibuat dari tali benang yang dihiasi oleh bandul warna warni.
·
Sumping
Sumping merupakan aksesoris yang dipakai pada bagian atas telinga, baik yang kiri maupun yang kanan.
·
Keris
Keris adalah properti yang termasuk dalam aksesories pada tari topeng. Namun tidak semua tari topeng menggunakan keris, sebagian ada yang menggunakan keris sebagai propertinya dan sebagian tidak.
4. ALAT MUSIK / PENGIRING
adalah satu properti pendukung tari topeng yang tidak bisa ditinggalkan adalah alat musik. Tidak hanya satu jenis alat musik saja yang digunakan untuk mengiringi tarian ini. Ada beberapa alat musik yang digunakan, antara lain:
§ Satu Pangkon Saron.
§ Satu Pangkon Bonang.
§ Tiga Buah Gong yaitu Kiwul, Sabet, Telon.
§ Satu Pangkon Titil.
§ Satu Pangkon Kenong.
§ Seperangkat Alat Kecrek.
§ Satu Pangkon Jengglong.
§ Satu Pangkon Ketuk.
§ Dua Buah Kemanak.
§ Satu Pangkon Klenang.
§ Seperangkat Kendang Yang Terdiri Dari Ketiping, Kepyang, dan Gendung.
5. TATA RIAS
Berdasarkan fungsinya, tata rias tari Topeng dapat dibedakan menjadi rias natural dan teatrikal. Tata rias natural digunakan untuk “mempercantik” wajah penari sedangkan tata rias teatrikal digunakan untuk membentuk karakter yang digambarkan dalam sebuah tarian atau dramatari. Tata rias seperti yang dijelaskan di atas menggunakan bahan-bahan kosmetik dan beberapa alat untuk mengaplikasikan nya di muka penari.
Kosmetik untuk merias muka penari terdiri dari berbagai bahan. Di antara bahan-bahan yang umum digunakan dalam tata rias tari Bali adalah bedak dasar (foundation), bedak tabur (powder) dan bedak padat (compact powder), pemerah bibir (lipstik), pemerah pipi (rouse), pensil alis (eyebrow pencil), pewarna kelopak mata (eyes shadow), pensil mata (soft eyebrow pencil) dan cilak (eye liner). Alat-alat yang digunakan untuk merias antara lain kuas rias, spon dan kapas.
Kosmetik digunakan untuk tata rias natural maupun teatrikal. Tata rias natural pada dasarnya digunakan bukan untuk menyembunyikan wajah asli sang penari, lebih kepada pemberian aksen pada bagian tertentu seperti alis, mata, bibir dan lainnya. Sedangkan tata rias teatrikal digunakan untuk membentuk wajah sesuai karakter dengan melibatkan goresan-goresan pada wajah penari seperti merubah bentuk alis, hidung, bibir dan sebagainya menyebabkan wajah asli sang penari tidak mudah dikenali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar