Dalam tari topeng Cirebon ada 9 pokok gerakan :
- Adeg adeg
Merupakan gerakan berdiri. arti dari gerakan ini ialah kita harus berdiri kokoh agar tidak tergoyahkan.
- Pasangan
arti dari gerakan ini ialah kita senantiasa memberikan suri tauladan kepada orang lain dengan berbuat kebaikan.
- Capang
Kalo author gak salah gerakan ini merupakan gerakan tangan dimana kelima jari tangan merapat / dirapatkan satu sama lain. Arti dari gerakan ini ialah kita selalu ringan tangan (bukan suka main tangan yah! inget! :v) memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
- Godek
Gerakan ini merupakan gerakan kepala yang menggeleng kekanan dan kiri dengan cepat. Arti dari gerakan ini ialah kita melihat saudara / kerabat kita dalam kesusahan kita senantiasa menggelengkan kepala lalu membantu semampunya.
- Banting Tangan
Gerakan ini merupakan gerakan membanting tangan hingga menghempas kebawah. Arti dari gerakan ini ialah kita harus selalu bekerja keras. Saat author latihan gerakan ini memang tangan terasa sakit dan nyeri tapi lama-lama tangan author udah terbiasa untuk dibanting-banting saat menari.
- Gendut / Gedut
Gerakan ini merupakan gerakan melangkah kecil kanan-kiri secara bergantian sambil menghentakan badan, satu tangan lurus serong kedepan dan tangan yang lain bertolak pinggang. Arti dari gerakan ini ialah kita tak boleh gemuk / gendut sendiri (sunda : dewekan) karena masih banyak orang yang kelaparan dan jauh dari hidup layak.
- Kenyut
Kenyut artinya kepincut (sorry lagi neh! author kagak tau gerakannya kek gimana). Arti dari gerakan ini ialah kita harus kepincut kepada hal-hal yang bersifat positif.
- Nindak / Njangka
Arti dari gerakan ini ialah kita harus bertindak yang diridoi oleh Allah SWT.
- Jangkung Ilo
Gerakan ini merupakan gerakan langkah yang besar dengan kaki diangkat sebatas pinggang disertai olah tangan yang merentang di samping kiri-kanan. Arti dari gerakan ini ialahkita harus mengukur sejauh mana kemampuan kita.
Disamping 9 gerakan pokok diatas masih ada gerakan lain diantaranya :
- Baksarai Mamandapan
Gerakan ini merupakan langkah maju – mundur disertai olah tangan (kedua tangan lurus serong ke depan).
- Gendut / Gedut
Gerakan ini merupakan melangkah kecil kanan – kiri secara bergantian sambil menghentakan badan, satu tangan lurus serong ke depan sementara tangan yang lain mengepal sambil bertolak pinggang.
- Jangkung Ilo
Gerakan ini merupakan langkah besar dengan sebelah kaki di angkat sebatas pinggang secara bergantian di sertai mengolah tangan.
- Mincid Sikap Kaki
Gerakan ini merupakan telapak serong disertai langkah di tempat kecil – kecil dengan posisi tangan baplang (tangan kanan lurus ke depan, tangan kiri merentang ke samping).
- Bakplang
Gerakan ini merupakan melangkah cepat berjingkat 3 kali depan – belakang di sertai mengolah tangan pocapa (satu tangan lurus ke depan, sementara tangan yang lain mengepal disamping pinggang) dilakukan secara bergantian.
- Banting Sumping / Rarawis
Gerakan ini merupakan gerakan membanting / melempar sumping (rarawis). Yang diawali dengan memegang rarawis yang berada di kanan dan kiri dengan kedua tangan / satu tangan, kemudian dibanting / dilempar ke atas.
- Kenser
Gerakan ini merupakan gerak menggeser kaki kanan dan kiri secara bersamaan dengan posisi tangan kanan bertolak pinggang dan tangan kiri lurus kedepan, disertai gerak kepala yang menggangguk.
- Sila
Gerakan ini merupakan pembuka / awal tarian dalam tari topeng Cirebon, dengan posisi kaki duduk bersila serta selendang menjulur di kanan – kiri pinggang penari.
- Srisig
Gerakan ini merupakan lari – lari kecil, dalam tari topeng Cirebon gerakan ini berlari melingkar / memutar dengan posisi kaki menyilang (kanan di depan kiri di belakang kaki kanan) di sertai kibasan soder / selendang. Selama melakukan gerakan ini kaki penari harus tetap menyilang selama berlari.
Dalam Tari Topeng Cirebon ada 5 topeng / kedok inti yang sering ditarikan, diantaranya :
- Kedok / Topeng Panji
Menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir. Kedoknya berwarna putih, matanya liyep, pandangannya merunduk dan senyumnya dikulum. Tari topeng Panji adalah tarian paradoks. Tarian ini sangat halus dengan langkah – langkah minimalis dan lebih banyak menampilkan gerak ‘diam yang dinamis’. Bagi penonton yang tidak begitu memahami gerak tarian ini akan cepat merasa bosan. Tarian ini sukar untuk ditarikan karena diperlukan disiplin keras, penahanan diri, dan memakan tenaga. Tarian ini ditarikan paling pertama dengan lagu pengiring ‘Kembang Sungsang’ yang merupakan lagu terpanjang dan sulit untuk dimainkan. Kadang tarian dan iringan musik tidak kontras karena iramanya cepat dan bunyinya keras disambut dengan gerak tari yang amat minim, bahkan hampir tanpa gerak.
- Kedok / Topeng Samba (Pamindo)
Menggambarkan kepolosan anak – anak yang masih belum mengenal apa itu ‘masalah. Tarian ini ditarikan kedua setelah tari topeng Panji. Karakter topeng ini adalah genit / ganjen, super aktif, gesit, periang, dan penuh sukacita. Dalam gaya topeng Losari justru tarian ini ditarikan paling awal sebagai Panji Sutrawinangun.
- Kedok / Topeng Rumyang
Menggambarkan kehidupan seorang remaja pada masa akil baligh. Kedok Rumyang sewanda (sekarakter) dengan kedok Samba / Pamindo, namun tanpa hiasan rambut. Seperti kedok Samba / Pamindo di tengah dahinya terdapat hiasan rerengu / rengu batuk mimi, yang disambung dengan hiasan pilis yang melingkar dikedua sisi pipi sampai kebagian pipi bawah. Tarian ini ditarikan ketiga setelah tari topeng Samba / Pamindo. Warna kedoknya merah jambu, namun ada juga yang berwarna coklat muda.
- Kedok / Topeng Tumenggung
Menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan telah menemukan jati dirinya. Kedok tumenggung selalu dicat coklat / merah jambu. Wanda kedoknya menyiratkan seseorang yang gagah, pemberani, dan berwibawa sesuai dengan karakternya yang gagah. Matanya melotot, dan bentuk matanya kedelen, kumisnya tebal yang biasanya dibuat dari rambut yang dikepang, kulit yang dibulatkan diujungnya, sunggingan janggutnya memulu.
- Kedok / Topeng Klana
Menggambarkan sifat angkara murka yang terdapat dalam diri manusia. Kedok Klana umumnya dicat dengan warna merah tua. Melihat perangainya sudah dapat ditebak, bahwa kedok ini berkarakter gagah – kasar, brangasan, matanya melotot seperti orang terbelalak, kumis tebal yang biasanya dibuat dari rambut yang dikepang dan ujungnya dibulatkan, hidung panjang (mancung), mulut menganga dan menyembul keluar, gigi bagian atas agak menjorok kedepan seperti orang tertawa terbahak – bahak. Dibagian dagu tersungging hiasan janggut yang disebut rengget / rerengu yang menyatu dengan jambang. Diatas ujung hidung / dahi (jidat, ndas dll) ada lekukan seperti orang mengernyit dahi yang disebut renyon sedangkan dibagian atas melintang hiasan yang disebut jamang (bentuknya seperti mahkota). Kedok Klana mempunyai berbagai wanda (karakter) diantaranya wringut, drodos, dan barong. Kedok ini juga sering dipakai untuk berbagai tarian yang berkarakter sama antara lain tari Rahwana / Rowana. Tarian ini ditarikan paling akhir dan justru penonton banyak yang menggemari bahkan menyukai tarian ini ketimban topeng Panji, karena gerakannya yang gagah, maskulin, tegas, kadang terlihat mabuk, dan tertawa terbahak – bahak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar