Senin, 27 Januari 2020

PENCIPTA TARI JAIPONG


Berdasarkan sejarah yang beredar, Tari Jaipong pada awalnya diciptakan oleh seorang seniman asal Karawang bernama H. Suanda. Kemudian pada tahun 1976, tarian ini mulai diperkenalkan dan dipopulerkan melalui media kaset dengan nama “Suanda Grup”. Instrumen musik atau pengiring pada saat itu masih sangat sederhana yaitu menggunakan kendang, kecrek, gong, ketuk, rebab, dan ditambah sinden sebagai penyanyi. Pada saat itu masyarakat Karawang ternyata memeberikan respon yang baik sehingga mereka memanfaatkan tarian ini sebagai sarana hiburan. Kemudian, seniman bernama Gugum Gumbira mulai memperkenalkan tarian jaipong ini kepada masyarakat bandung. Tujuannya yaitu untuk mengembangkan tarian asal karawang ini di kota bandung.

CIRI-CIRI TARI JAIPONG

Berikut ini beberapa ciri-ciri tari jaipongan yang sangat menonjol: 

Memiliki gerakan yang luwes dan selaras dengan musiknya yang didominasi oleh hentakan suara kendang. 

Pada tarian jaipong, gerakan yang ditunjukkan lebih mengandalkan pada kekuatan dan kelenturan otot, sehingga selalu terlihat energik dan penuh semangat. 

Penari dalam tari jaipongan tidak terbatas hanya untuk perempuan saja tetapi juga bisa dilakukan oleh pria. Bahkan banyak juga yang menampilkan tari jaipongan secara kelompok campuran pria dan wanita. 

Jumlah penarinya biasanya bervariasi, ada yang dibawakan dengan 2 orang, 3 orang, atau bahkan lebih dari sepuluh. Hal yang dituntut dalam tari jaipongan secara kelompok adalah keselarasan gerakan dengan irama musik dan juga kesatuan gerak yang kompak dan dinamis. 

Dari segi kostum, kostum para penari jaipong mempunyai karakter warna yang terang dan mencolok tapi sangat indah dan serasi dengan irama musiknya. Umumnya warna-warnanya yaitu kuning emas, merah, biru terang. 

Memiliki motif yang berkonsep pada alam, misalnya motif bunga atau daun dengan keindahan bentuk dan variasinya. 

Bentuk kostum mengikuti lekuk tubuh para penarinya sehingga memunculkan kesan yang sedikit fulgar, seksi, dan juga eksotis. Hanya saja pada dasarnya hal ini bertujuan untuk menyelaraskan musik, gerakan, dan juga kostum. 

KOSTUM TARI JAIPONG

Kostum atau busana yang dipakai dalam tari jaipong ini umumnya memakai kebaya dengan warna-warna cerah dan bawahannya berupa kain jarit dengan motif batik. Ukuran kostum biasanya memakai ukuran longgar, apalagi pada bagian bawahnya karena harus disesuaikan dengan gerakan-gerakan yang lincah dan dinamis.

Di bagian kepala biasanya mengenakan sanggul yang dipercantik dengan hiasan seperti mahkota dan juga bunga sehingga menambah kecantikan dan keelokan para penarinya.

Pada bagian pinggang biasanya juga dilengkapi dengan selendang, yang mana selendang ini juga dipakai sebagai aksesoris tarian sehingga akan terlihat lebih anggun. Sebetulnya kostum yang dipakai dalam sebuah pementasan tari jaipongan itu sangat lah beragam. Meski pada dasarnya ada perbedaan corak antara jaipongan yang tradisional dan gaya baru, tapi umumnya semua busana dipakai merupakan pakaian tradisional Sunda.Berikut ini beberapa penjelasan mengenai kostum yang dipakai oleh para penari: 

Apok 

Merupakan pakaian atau baju yang dipakai oleh penari, atau dengan kata lain pakaian ini biasa kita sebut kebaya. Ciri khas pada pakaian apok yaitu adanya pernak-pernik dan ornamen hiasan yang ada di dalamnya. 

Sinjang 

Adalah sebuah kain panjang yang dipakai oleh para penari jaipong sebagai bawahan panjang. 

Sampur 

Sampur atau biasa kita sebut selendang merupakan kain panjang yang juga dijadikan sebagai properti utama dalam tari jaipongan.


PROPERTI TARI JAIPONG

Berikut akan dijelaskan mengenai properti yang ada pada sebuah pementasan tari jaipongan. Namun pada bagian ini akan dijelaskan mengenai properti sebagai pengiring musik jaipongan. Seperti yang kita ketahui bahwa alat musik yang paling mendominasi selama pementasan sebuah tari jaipong yaitu kendang. Namun dibawah ini ada beberapa alat musik lain yang mengiringi pementasan tari jaipongan, yaitu: 

Rebab Adalah alat musik pelengkap dalam musik pengiring tari jaipongan. Alat musik ini memiliki senar sehingga sedikit mirip dengan girat. 

Gong Alat musik ini memiliki suara yang khas yaitu menggelegar. Cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus dalam hitungan dan irama tertentu mengikuti irama musik yang dimainkan. 

Ketuk Ketuk ini termasuk alat musik tradisional yang bentuknya mirip dengan bonang. Cara memainkan alat ini yaitu dengan cara diketuk sehingga akan mengeluarkan suara yang nyaring sebagai suara tekanan dalam musik pengiring jaipongan. 

Kecrek Kecrek juga merupakan sebuah pelengkap debagai pengiring musik jaipong. Cara memainkannya yaitu dengan digoyang atau diketukkan pada tangan atau benda tertentu sehingga menghasilkan bunyi “Kecrek kecrek kecrek”


GERAKAN TARI JAIPONG

Gerakan yang ada pada tari Jaipong dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 

Ibing Pola (Tarian Berpola) Tarian ini biasanya dilakukan secara berkelompok dalam koreografi, dan ditampilkan dalam panggung sebagai tontonan saja. 

Ibing Saka (Tarian Acak) Gerakan jenis ini disebut juga Bajidor. Bajidor merupakan akronim dari Barisan Jelama Boraka atau dalam bahasa Indonesia artinya Barisan Orang-orang Durhaka. Tarian ini dianggap lebih merakyat karena secara posisi penonton sejajar atau rata dengan penari, bahkan penonton pun bisa ikutan menari. Bajidor sering ditampilkan di daerah Karawang dan Subang. 


POLA JAIPONG

Ada empat bagian dalam rangkaian atau tahapan gerak tari jaipong, yaitu sebagai berikut: 

Gerakan Bukaan 

Bukaan ini merupakan gerakan pembukaan pada sebuah tarian jaipongan dari Bandung. Dalam gerakan ini biasanya para penari melakukan gerakan jalan dan berputar yang disertai dengan memainkan selendang yang ada di lehernya.

Pencungan 

Pencungan merupakan bagian gerakan cepat dalam tari jaipong. Untuk mendukung gerakan ini maka tempo musik pengiring juga bertempo cepat. 

Ngala 

Ngala adalah salah satu gerakan yang terlihat seperti gerak patah-patah atau titik pemberhentian dari satu gerakan ke gerakan lain. Gerakan ngala ini dilakukan dengan tempo yang cepat. 

Mincit 

Mincit merupakan gerakan perpindahan dari satu gerakan ke gerakan yang lain. Gerakan ini biasanya dilakukan sesudah ada gerakan ngala dalam sebuah tarian jaipongan.

Gerakan-gerakan dasar pada tarian ini sering disebut juga 3G, yang merupakan akronim dari: 

Geol, yaitu gerakan pada pinggul yang memutar 

Gitek, yaitu gerakan pada pinggul yang menghentak dan mengayun 

Goyang, yaitu gerakan ayunan pada pinggul tanpa disertai hentakan. 

Sekarang ini, tari jaipongan telah menjadi salah satu identitas masyarakat Jawa Barat. Hal ini terlihat dari pertunjukan jaipongan yang ditampilkan pada saat acara-acara penting seperti penerimaan tamu dari negara asing dan misi-misi kesenian ke mancanegara.

Tari Jaipong juga dijadikan pelengkap pada kesenian-kesenian lain asal Jawa Barat. Misalnya pada kesenian wayang, degung, genjring, dan kacapi, bahkan pada musik dangdut modern sekalipun bisa dikolaborasikan dengan tari jaipong.

MANFAAT TARI JAIPONG

Selain sebagai kesenian daerah yang termasuk ke dalam kekayaan budaya Indonesia, maka tari jaipong juga memiliki banyak manfaat, yaitu sebagai berikut: 

Merupakan kekayaan budaya yang sangat unik dan tentunya tidak dimiliki oleh bangsa lain. 

Sebagai ciri khas atau pembeda dari tarian tradisional dari daerah lain. 

Sebagai identitas dari kesenian budaya tradisional yang berasal dari Bandung Jawa barat supaya seluruh rakyat Indonesia dapat mengetahui. 

Bisa ditampilkan pada saat acara-acara penting, seperti penyambutan tamu-tamu penting daerah atau negara, bisa juga ditampilkan dalam hajat pernikahan ataupun pesta-pesta yang lain. 

Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme pada para generasi muda agar terus timbul rasa cinta terhadap kekayaan seni budaya tradisional Indonesia sehingga akan tetap terjaga dengan baik. 

Memperkokoh rasa kesatuan dan persatuan dengan daerah lain yang ada di Indonesia agar muncul rasa semangat kebersamaan, semangat persaudaraan, dan rasa saling memiliki agar Indonesia tetap bhinneka tunggal ika. 

Bisa dijadikan sebagai hiburan masyarakat melalui pertunjukan rakyat atau pada panggung-panggung hiburan. 

Seni tari jaipong sebagai jatidiri sebuah seni tari yang didalamnya bisa menyampaikan pesan-pesan tertentu. 

Sebagai kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat sebagai salah satu seni tari yang masih bertahan dan eksis hingga saat ini. 

Sebagi salah satu warisan nenek moyang memiliki khas tersendiri dan tidak ada yang menyamainya. 

Sebagai pemasukan devisa negara dalam rangka mempromosikan pariwisata dan kesenian di daerah Jawa Barat. 

Bisa dijadikan sebagai tari pembuka pada sebuah festival atau pertunjukan yang menyuguhkan hiburan dengan lingkup international. 

Sebagai simbol kemajemukan dan kekayaan budaya Indonesia agar negara lain memahami besarnya arti bhinneka tunggal ika di dalam kemajemukan budaya yang dimiliki Indonesia. 

Bagi para penari, maka jaipongan ini mampu menyehatkan tubuh karena gerakan-gerakannya yang energik bisa membakar lemak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Visit Us

https://senzeyizal.blogspot.com/